Hasil Tes Daihatsu Ayla di Liga Irit 2014
Jangan terkecoh akan tampilannya yang tak terlalu menawan, apalagi tertipu harganya yang murah dalam kemasan Low Cost Green Car. Dalam liga irit 2014 ini, Astra Daihatsu Ayla mampu menapaki 5 besar dalam mengolah bahan bakar minyak (BBM) dengan efisien.
Pada liga irit kali ini, ia hadir mewakili kemampuan 2 brand sekaligus, yakni Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Wajar karena keduanya memiliki mesin yang sama, bahkan diproduksi dari satu pabrik yang sama, hanya berbeda identitas.
Dimensi bodi kompak dengan bobot hanya 785 kg menjadi modal pertama bagi Ayla. Mesin yang dimilikinya didesain khusus sebagai pengolah bahan bakar yang efisien, yakni unit D26F 1KR-DE berkapasitas 998 cc dengan komposisi 3-silinder.
![]() | ![]() |
Konsumsi BBM rute luar kota cukup impresif |
Unit pencipta tenaga tersebut memang terasa pas dalam tubuh Ayla. Dengan tenaga sebesar 65 dk, itu lebih dari cukup untuk mendorong tubuh Ayla yang mungil nan ringan. Karenanya tak sulit untuk menciptakan momentum gerak bagi Ayla dari kondisi diam. Terlebih dalam kondisi macet ketika kami mengetesnya dalam mode dalam kota.
Di situasi dalam kota dimana kecepatan rata-rata hanya 14,5 km/jam, Ayla mampu menorehkan konsumsi 9,9 km/liter. Hasil yang cukup menawan lantaran dibanding kompetitornya sesama LCGC, ia memiliki tenaga terkecil tanpa sematan teknologi katup variabel. Hal ini membuatnya kesulitan untuk mempertahankan efisiensi dalam situasi dalam kota dengan perubahan kecepatan yang variatif.
Perpindahan gigi mesti dilakukan sehalus mungkin agar hentakkan mesin 3-silindernya tidak membuat mobil turut menghentak. Untung Daihatsu menyematkan panduan Eco Driving yang diindikasikan lewat simbol daun hijau. Indikator ini akan mati jika cara mengemudi Anda terbaca komputer tidak efisien.
![]() | ![]() | ![]() |
Konsumsi BBM rute luar kota cukup impresif | Perpindahan gigi transmisi harus dilakukan di putaran mesin yang tepat | Indikator eco memudahkan gaya menyetir hemat BBM |
Dalam rute luar kota dengan kecepatan rata-rata 36,8 km/jam, ternyata Ayla masih mampu mencatat konsumsi yang meyakinkan. Untuk menempuh jarak 342,81 km, Ayla hanya menenggak Pertamax sebanyak 18,2 liter. Artinya untuk setiap liternya, Daihatsu Ayla bisa menempuh 18,8 km.
Cukup sulit untuk menjaga kecepatan rata-rata jalur luar kota yang harus dipatuhi oleh semua mobil di Liga Irit ini. Lantaran kondisi mesin yang mungil membuat putaran mesinnya dapat mencapai 3.000 rpm saat kecepatan 100 km/jam di jalan tol. Ini berpotensi menurunkan efisiensi BBM yng dimilikinya.
Oh ya, perlu dicatat, sesuai aturan Liga Irit Auto Bild, kondisi AC harus menyala dalam suhu terdingin dan kami menyala-matikan mesin pun harus bersama-sama. Artinya ini merupakan kondisi mengemudi normal yang kerap kami lakukan setiap pengetesan.
Sumber: autobild.co.id / Ivan Hermawan